Gelombang baru kebangkitan Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara akan mengarah pada pembebasan tanah Palestina dari pendudukan rezim Zionis Israel, kata seorang komandan senior Iran.
“Gerakan
akhir-akhir ini merupakan pendahuluan atas pembebasan Palestina, yang
pernah dijanjikan oleh pendiri Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini,” ujar Brigjend Mohammad-Reza Naqdi pada hari Sabtu seperti dikutip IRNA.
“Langkah
pertama yang akan diambil oleh bangsa-bangsa Muslim di Timur Tengah dan
Afrika Utara adalah menghapus Israel dari wilayah Palestina,” jelasnya.
Ratusan ribu
warga Palestina telah diusir dari tanah air mereka ke Tepi Barat dan
Jalur Gaza serta negara-negara di kawasan dan seluruh dunia sejak
pendudukan Israel pada 1948.
Israel telah mendorong imigrasi warga Yahudi dari seluruh dunia untuk menduduki tanah Palestina.
Dalam
beberapa bulan terakhir, gelombang revolusi dan kebangkitan
anti-pemerintah telah menyapu dunia Arab. Pada bulan Januari, sebuah
revolusi di Tunisia mengakhiri kekuasaan 23 tahun mantan Presiden Zine
El Abidine Ben Ali.
Pada bulan
Februari, revolusi lain menyebabkan tumbangnya mantan Presiden Mesir
Hosni Mubarak setelah tiga dekade menjalankan pemerintahan otoriter.
Revolusi
lain juga pecah di Libya, Yaman dan Bahrain, sementara gerakan
anti-pemerintah turut melanda Arab Saudi, Yordania, Oman dan Aljazair.
Haniyah: Keanggotaan Palestina di PBB Lebih Banyak Ruginya
Perdana
Menteri Palestina, Ismail Haniyah, menilai upaya pemimpin Otorita
Ramallah, Mahmoud Abbas, untuk menjadi anggota penuh PBB akan membentur
jalan buntu.
Fars News mengutip laporan al-Quds al-Arabi melaporkan, hal itu dikemukakan Haniyah dalam khotbah Jumatnya di Gaza. Menurutnya, “Langkah
yang didasari pada keputusan politik egois dan unilateral, untuk
mengakui Israel di atas 78 persen wilayah Palestina di PBB itu, tidak
demi kepentingan naisonal Palestina dan akan membentur jalan buntu.”
Haniyah mengatakan, langkah itu tidak sempurna dan kerugiannya lebih besar dari manfaatnya.
Haniyah menambahkan, “Tidak
mungkin sebuah negara terbentuk berdasarkan resolusi dan hak-hak negara
lain dinistakan. Saat ini kita sedang menghadapi sebuah program yang
berdasarkan idelogi Talmud dan satu-satunya cara menghadapinya adalah
dengan merebut kembali hak-hak kita.”
Seraya
menyatakan penentangannya terhadap pembentukan negara Palestina tapi
dengan mengabaikan wilayah yang telah diduduki Israel, Haniyah
mengatakan, “Negara seperti itu tidak mungkin terbentuk tapi dengan
mengabaikan hak-hak naturalnya khususnya mengenai hak kepulangan para
pengungsi Palestina.”
Perdana Menteri Palestina juga menambahkan, “Kami
hanya menyetujui pembentukan negara independen Palestina tanpa mengakui
Israel dan dengan pembebasan seluruh wilayahnya yang diduduki dan,
karena Palestina adalah bumi wakaf Islam dan tidak ada satu pun yang
berhak bertindak semaunya atas tanah ini.”
Terkait
syarat yang ditetapkan oleh Pemimpin Otorita Ramallah agar Israel
menghentikan pembangunan permukiman sebelum memulai perundingan damai
kedua pihak, Haniyah menandaskan, “Israel akan menjawab syarat
tersebut dengan semakin memperluas pembangunan permukiman Zionis,
pembantaian dan penangkapan warga Palestina.”
Iran Akan Musnahkan Israel Jika Berani Menyerang
Seorang
anggota parlemen senior Iran menyatakan bahwa Iran akan memberikan
respon keras dan menghancurkan kepada rezim Zionis Israel, jika Tel Aviv
berani menyerang negara ini.
Pelapor
Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majlis, Kazem Jalali
mengatakan kepada Fars News Agency pada bahwa tidak ada jalan bagi
Israel untuk melarikan diri, jika mereka melakukan agresi terhadap
wilayah Iran.
“Zionis sendiri juga tahu bahwa reaksi Iran akan tidak terduga dan sangat keras,” tegasnya.
Di tengah
kebuntuan mengenai program nuklir sipil Iran, Tel Aviv dan Washington
telah berulang kali mengancam Tehran dengan serangan militer, didasarkan
pada dugaan bahwa aktivitas nuklir Iran ditujukan untuk kepentingan
militer.
Pada awal
Mei, jet-jet tempur Israel dilaporkan melakukan latihan di sebuah
pangkalan militer di Irak untuk menyerang sasaran di wilayah Iran.
Sejumlah besar pesawat tempur Israel terlihat di pangkalan al-Asad di
Irak, ujar sumber yang dekat dengan Muqtada Sadr.
Jet tempur
Israel yang dilibatkan dalam latihan terdiri dari F-15, F-16, F-18,
F-22, dan KC-10. Pesawat-pesawat tersebut melakukan latihan sepanjang
pekan pada malam hari, tambah sumber yang sama.
Latihan itu
bertujuan mempersiapkan diri untuk menyerang sistem pertahanan udara
Iran, mengganggu sistem radar dan menyerang sasaran yang jauh di
wilayah Iran.
Iran
mengatakan program nuklirnya benar-benar bertujuan damai dan dalam
kerangka Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) serta di bawah pengawasan
penuh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Para pejabat
Tehran memperingatkan bahwa setiap agresi oleh AS dan Israel terhadap
fasilitas nuklir Iran akan direaksi secara tegas dan dapat mengakibatkan
perang yang akan menyebar di luar Timur Tengah.
Israel: Palestina Penting, Tapi Iran Lebih Penting
Menteri Luar
Negeri Israel, Avigdor Lieberman, di depan Kongres Yahudi Internasional
menyatakan bahwa Republik Islam Iran tetap menjadi prioritas politik
luar negeri Israel.
Menurut
kantor berita Fars, hal itu dikemukakan Lieberman pada hari kedua sidang
Dewan Gubernur Kongres Yahudi Internasional yang berlangsung di Baitul
Maqdis.
Menurutnya,
voting tentang deklarasi Palestina sebagai negara merdeka di
Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September lalu, tidak terlalu
penting bagi Israel.
Namun pada
saat yang sama, tegas Lieberman, masalah yang terpenting adalah pengaruh
Republik Islam Iran terhadap gelombang revolusi dunia Arab, sementara
masalah Palestina tidak ada kaitannya dengan revolusi Arab.
Pada kesempatan tersebut, Lieberman kembali menyinggung program nuklir Iran dan mengatakan, “Masyarakat
internasional telah melupakan masalah Iran dan kecenderungannya untuk
menggapai teknologi nuklir. Jelas bahwa mereka (Iran) tidak akan
berupaya ‘bersembunyi’ dan akan melakukan segala langkah untuk mencapai
targetnya di bidang nuklir.”
Ketua Partai
Israel Rumah Kami itu juga menegaskan bahwa Tel Aviv tetap mengharapkan
dimulainya perundingan dengan kelompok Palestina, tanpa pra-syarat.
Terkait Mesir, Lieberman menyatakan, “Negara
tersebut merupakan negara tetangga terbesar Israel dan menjadi partner
yang paling dapat dipercaya oleh Tel Aviv di dunia Arab sejak tahun
1978. Kami mengikuti dengan seksama setiap perkembangan di Mesir.”
Masyarakat Eropa Dukung Negara Merdeka Palestina
Mayoritas
masyarakat di tiga negara terkuat di Eropa, ingin pemerintah mereka
untuk memilih mengakui negara merdeka Palestina, menurut jajak pendapat
yang dilakukan di Inggris, Perancis dan Jerman.
Jajak
pendapat, yang dilakukan oleh YouGov atas nama Avaaz, sebuah organisasi
kampanye global, menunjukkan bahwa 59 persen warga di Inggris, 69 persen
di Perancis dan 71 persen di Jerman, menginginkan pengesahan draft
pembentukan negara merdeka Palestina di Majelis Umum PBB dan pemerintah
mereka mendukung langkah itu.
Dalam jajak
pendapat itu, dukungan atas hak Palestina untuk memiliki negara sendiri,
tanpa mengacu pada suara di PBB, bahkan lebih tinggi, 71 persen di
Inggris, 82 persen di Perancis dan 86 persen di Jerman.
Temuan itu
dipublikasikan saat para menteri luar negeri Eropa bertemu di Brussels
untuk membahas posisi umum Uni Eropa terkait negara Palestina.
Sementara
Inggris saat ini menolak mendukung terbentuknya negara merdeka Palestina
di Majelis Umum PBB. Namun, Ricken Patel dari Avaaz mengatakan, Perdana
Menteri Inggris David Cameron hanya punya dua pilihan, mendengarkan
pandangan masyarakat Inggris bersama 120 negara lain atau mengikuti
Amerika Serikat, yang ingin mempertahankan posisinya di Timur Tengah.
DOA IMAM AS-SAJJAD
KETIKA MENGHINAKAN DIRI DIHADAPAN ALLAH
Dengan Asma Allah yang Mahakasih dan Mahasayang
Duhai Tuhanku
Dosa-dosaku telah membungkamku
Telah patah pembicaraanku, tak ada lagi hujjah bagiku
Aku telah menjadi tawanan bencanaku
tergadai dengan perbuatanku, tenggelam dalam kesalahanku
bingung dalam tujuanku, terputus karenaku
Aku telah membawa diriku
pada perhentian orang hina dan berdosa
perhentian para pendurhaka yang berani menentang-Mu
yang melecehkan janji-Mu
Mahasuci Engkau!
Betapa beraninya aku menentang-Mu
Betapa lenanya aku menipu diriku!
Junjunganku
Kasihi, tersungkurnya mukaku, tergelincirnya kakiku
Balaslah kejahilanku dengan santunan-Mu
kesalahanku dengan kebaikan-Mu
aku mengakui dosaku, aku mengakui kesalahanku
Inilah tanganku dan ubun-ubunku
Jiwaku siap menerima pembalasan
Sayangi ubanku, hilangnya hari-hariku, dekatnya ajalku
Kelemahan dan kemiskinanku serta kurangnya kemampuanku
Junjunganku
Sayangi aku, ketika jejakku terhapus di dunia
dan sebutanku hilang dari para makhluk
aku dilupakan orang seperti orang yang terlupakan
Junjunganku
Sayangi aku, ketika berubah bentukku dan keadaanku
ketika hancur tubuhku, berserakan anggotaku, cerai-berai sendi-sendiku
Junjunganku
Sayangi aku, pada hari dikumpulkan dan dibangkitkan
Jadikan pada hari itu kedudukanku bersama para wali-Mu
kemunculanku beserta para kekasih-Mu
dan tempatku di samping-Mu
Wahai Tuhan Pemelihara Alam semesta
Dengan rahmat-Mu
Wahai Yang Paling Pengasih dari segala yang mengasihi
Ya Arhamar Rahimin
0 komentar:
Posting Komentar