[@gigya width="0" height="0" src=http://www.widgipedia.com/widgets/givemeone/mub6_-25032-8192_134217728.widget?__install_id=1387735147747& width=200 height=80 wmode=transparent type=application/x-shockwave-flash" quality="autohigh" loop="true" wmode="transparent" menu="false" allowScriptAccess="sameDomain"]

Jumat, 15 Agustus 2014

saatnya islam melawan zionis






                       Gelombang baru kebangkitan Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara akan mengarah pada pembebasan tanah Palestina dari pendudukan rezim Zionis Israel, kata seorang komandan senior Iran.
“Gerakan akhir-akhir ini merupakan pendahuluan atas pembebasan Palestina, yang pernah dijanjikan oleh pendiri Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini,” ujar Brigjend Mohammad-Reza Naqdi pada hari Sabtu seperti dikutip IRNA.
“Langkah pertama yang akan diambil oleh bangsa-bangsa Muslim di Timur Tengah dan Afrika Utara adalah menghapus Israel dari wilayah Palestina,” jelasnya.
Ratusan ribu warga Palestina telah diusir dari tanah air mereka ke Tepi Barat dan Jalur Gaza serta negara-negara di kawasan dan seluruh dunia sejak pendudukan Israel pada 1948.
Israel telah mendorong imigrasi warga Yahudi dari seluruh dunia untuk menduduki tanah Palestina.
Dalam beberapa bulan terakhir, gelombang revolusi dan kebangkitan anti-pemerintah telah menyapu dunia Arab. Pada bulan Januari, sebuah revolusi di Tunisia mengakhiri kekuasaan 23 tahun mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.
Pada bulan Februari, revolusi lain menyebabkan tumbangnya mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak setelah tiga dekade menjalankan pemerintahan otoriter.
Revolusi lain juga pecah di Libya, Yaman dan Bahrain, sementara gerakan anti-pemerintah turut melanda Arab Saudi, Yordania, Oman dan Aljazair.
Haniyah: Keanggotaan Palestina di PBB Lebih Banyak Ruginya
Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah, menilai upaya pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas, untuk menjadi anggota penuh PBB akan membentur jalan buntu.
Fars News mengutip laporan al-Quds al-Arabi melaporkan, hal itu dikemukakan Haniyah dalam khotbah Jumatnya di Gaza. Menurutnya, “Langkah yang didasari pada keputusan politik egois dan unilateral, untuk mengakui Israel di atas 78 persen wilayah Palestina di PBB itu, tidak demi kepentingan naisonal Palestina dan akan membentur jalan buntu.”
Haniyah mengatakan, langkah itu tidak sempurna dan kerugiannya lebih besar dari manfaatnya.
Haniyah menambahkan, “Tidak mungkin sebuah negara terbentuk berdasarkan resolusi dan hak-hak negara lain dinistakan. Saat ini kita sedang menghadapi sebuah program yang berdasarkan idelogi Talmud dan satu-satunya cara menghadapinya adalah dengan merebut kembali hak-hak kita.”
Seraya menyatakan penentangannya terhadap pembentukan negara Palestina tapi dengan mengabaikan wilayah yang telah diduduki Israel, Haniyah mengatakan, “Negara seperti itu tidak mungkin terbentuk tapi dengan mengabaikan hak-hak naturalnya khususnya mengenai hak kepulangan para pengungsi Palestina.”
Perdana Menteri Palestina juga menambahkan, “Kami hanya menyetujui pembentukan negara independen Palestina tanpa mengakui Israel dan dengan pembebasan seluruh wilayahnya yang diduduki dan, karena Palestina adalah bumi wakaf Islam dan tidak ada satu pun yang berhak bertindak semaunya atas tanah ini.”
Terkait syarat yang ditetapkan oleh Pemimpin Otorita Ramallah agar Israel menghentikan pembangunan permukiman sebelum memulai perundingan damai kedua pihak, Haniyah menandaskan, “Israel akan menjawab syarat tersebut dengan semakin memperluas pembangunan permukiman Zionis, pembantaian dan penangkapan warga Palestina.”
Iran Akan Musnahkan Israel Jika Berani Menyerang
Seorang anggota parlemen senior Iran menyatakan bahwa Iran akan memberikan respon keras dan menghancurkan kepada rezim Zionis Israel, jika Tel Aviv berani menyerang negara ini.
Pelapor Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majlis, Kazem Jalali mengatakan kepada Fars News Agency pada bahwa tidak ada jalan bagi Israel untuk melarikan diri, jika mereka melakukan agresi terhadap wilayah Iran.
“Zionis sendiri juga tahu bahwa reaksi Iran akan tidak terduga dan sangat keras,” tegasnya.
Di tengah kebuntuan mengenai program nuklir sipil Iran, Tel Aviv dan Washington telah berulang kali mengancam Tehran dengan serangan militer, didasarkan pada dugaan bahwa aktivitas nuklir Iran ditujukan untuk kepentingan militer.
Pada awal Mei, jet-jet tempur Israel dilaporkan melakukan latihan di sebuah pangkalan militer di Irak untuk menyerang sasaran di wilayah Iran. Sejumlah besar pesawat tempur Israel terlihat di pangkalan al-Asad di Irak, ujar sumber yang dekat dengan Muqtada Sadr.
Jet tempur Israel yang dilibatkan dalam latihan terdiri dari F-15, F-16, F-18, F-22, dan KC-10. Pesawat-pesawat tersebut melakukan latihan sepanjang pekan pada malam hari, tambah sumber yang sama.
Latihan itu bertujuan mempersiapkan diri untuk menyerang sistem pertahanan udara Iran, mengganggu sistem radar dan menyerang sasaran yang jauh di  wilayah Iran.
Iran mengatakan program nuklirnya benar-benar bertujuan damai dan dalam kerangka Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) serta di bawah pengawasan penuh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Para pejabat Tehran memperingatkan bahwa setiap agresi oleh AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran akan direaksi secara tegas dan dapat mengakibatkan perang yang akan menyebar di luar Timur Tengah.
Israel: Palestina Penting, Tapi Iran Lebih Penting
Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, di depan Kongres Yahudi Internasional menyatakan bahwa Republik Islam Iran tetap menjadi prioritas politik luar negeri Israel.
Menurut kantor berita Fars, hal itu dikemukakan Lieberman pada hari kedua sidang Dewan Gubernur Kongres Yahudi Internasional yang berlangsung di Baitul Maqdis.
Menurutnya, voting tentang deklarasi Palestina sebagai negara merdeka di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September lalu, tidak terlalu penting bagi Israel.
Namun pada saat yang sama, tegas Lieberman, masalah yang terpenting adalah pengaruh Republik Islam Iran terhadap gelombang revolusi dunia Arab, sementara masalah Palestina tidak ada kaitannya dengan revolusi Arab.
Pada kesempatan tersebut, Lieberman kembali menyinggung program nuklir Iran dan mengatakan, “Masyarakat internasional telah melupakan masalah Iran dan kecenderungannya untuk menggapai teknologi nuklir. Jelas bahwa mereka (Iran) tidak akan berupaya ‘bersembunyi’ dan akan melakukan segala langkah untuk mencapai targetnya di bidang nuklir.”
Ketua Partai Israel Rumah Kami itu juga menegaskan bahwa Tel Aviv tetap mengharapkan dimulainya perundingan dengan kelompok Palestina, tanpa pra-syarat.
Terkait Mesir, Lieberman menyatakan, “Negara tersebut merupakan negara tetangga terbesar Israel dan menjadi partner yang paling dapat dipercaya oleh Tel Aviv di dunia Arab sejak tahun 1978. Kami mengikuti dengan seksama setiap perkembangan di Mesir.”
Masyarakat Eropa Dukung Negara Merdeka Palestina
Mayoritas masyarakat di tiga negara terkuat di Eropa, ingin pemerintah mereka untuk memilih mengakui negara merdeka Palestina, menurut jajak pendapat yang dilakukan di Inggris, Perancis dan Jerman.
Jajak pendapat, yang dilakukan oleh YouGov atas nama Avaaz, sebuah organisasi kampanye global, menunjukkan bahwa 59 persen warga di Inggris, 69 persen di Perancis dan 71 persen di Jerman, menginginkan pengesahan draft pembentukan negara merdeka Palestina di Majelis Umum PBB dan pemerintah mereka mendukung langkah itu.
Dalam jajak pendapat itu, dukungan atas hak Palestina untuk memiliki negara sendiri, tanpa mengacu pada suara di PBB, bahkan lebih tinggi, 71 persen di Inggris, 82 persen di Perancis dan 86 persen di Jerman.
Temuan itu dipublikasikan saat para menteri luar negeri Eropa bertemu di Brussels  untuk membahas posisi umum Uni Eropa terkait negara Palestina.
Sementara Inggris saat ini menolak mendukung terbentuknya negara merdeka Palestina di Majelis Umum PBB. Namun, Ricken Patel dari Avaaz mengatakan, Perdana Menteri Inggris David Cameron hanya punya dua pilihan, mendengarkan pandangan masyarakat Inggris bersama 120 negara lain atau mengikuti Amerika Serikat, yang ingin mempertahankan posisinya di Timur Tengah.
DOA IMAM AS-SAJJAD
KETIKA MENGHINAKAN DIRI DIHADAPAN ALLAH
Dengan Asma Allah yang Mahakasih dan Mahasayang
Duhai Tuhanku
Dosa-dosaku telah membungkamku
Telah patah pembicaraanku, tak ada lagi hujjah bagiku
Aku telah menjadi tawanan bencanaku
tergadai dengan perbuatanku, tenggelam dalam kesalahanku
bingung dalam tujuanku, terputus karenaku
Aku telah membawa diriku
pada perhentian orang hina dan berdosa
perhentian para pendurhaka yang berani menentang-Mu
yang melecehkan janji-Mu
Mahasuci Engkau!
Betapa beraninya aku menentang-Mu
Betapa lenanya aku menipu diriku!
Junjunganku
Kasihi, tersungkurnya mukaku, tergelincirnya kakiku
Balaslah kejahilanku dengan santunan-Mu
kesalahanku dengan kebaikan-Mu
aku mengakui dosaku, aku mengakui kesalahanku
Inilah tanganku dan ubun-ubunku
Jiwaku siap menerima pembalasan
Sayangi ubanku, hilangnya hari-hariku, dekatnya ajalku
Kelemahan dan kemiskinanku serta kurangnya kemampuanku
Junjunganku
Sayangi aku, ketika jejakku terhapus di dunia
dan sebutanku hilang dari para makhluk
aku dilupakan orang seperti orang yang terlupakan
Junjunganku
Sayangi aku, ketika berubah bentukku dan keadaanku
ketika hancur tubuhku, berserakan anggotaku, cerai-berai sendi-sendiku
Junjunganku
Sayangi aku, pada hari dikumpulkan dan dibangkitkan
Jadikan pada hari itu kedudukanku bersama para wali-Mu
kemunculanku beserta para kekasih-Mu
dan tempatku di samping-Mu
Wahai Tuhan Pemelihara Alam semesta
Dengan rahmat-Mu
Wahai Yang Paling Pengasih dari segala yang mengasihi
Ya Arhamar Rahimin

0 komentar:

Posting Komentar